Sabtu, 23 Januari 2010

pengertian free bsd

Apa itu FreeBSD? Untuk itu, kita perlu menengok kembali ke tahun 1969. Cikal bakal Unix dikembangkan di tahun ini, ditulis dalam bahasa Assembly oleh Ken Thompson dan Dennis Ritchie. Tadinya OS ini dinamai UNICS, singkatan dari (Uniplexed Information and Computer System), akan tetapi atas usul dari Brian Kernighan, namanya dirubah menjadi Unix. Tahun 1973, dengan alasan portabilitas, Unix ditulis ulang dalam bahasa C. Selanjutnya, perusahaan AT&T (yang lab-nya, Bell, dipakai untuk mengembangkan Unix oleh Dennis Ritchie) memberikan source code Unix kepada instalasi pendidikan dan pemerintahan untuk lebih mengembangkan penggunaannya.

Pada tahun 1981, Kelompok Peneliti Sistem Komputer, Computer Systems Research Group (CSRG), Universitas California di Berkeley melakukan modifikasi sistem operasi UNIX AT&T untuk dijalankan di mesin DEC VAX II/780.

Fitur yang paling menonjol pada release sistem operasi UNIX baru ini adalah dukungan terhadap virtual memory dan implementasi protokol baru dari ARPANET yang selanjutnya dikenal sebagai Internet Protocols (IP). Sistem operasi UNIX baru ini berbeda sama sekali dengan sistem operasi UNIX AT&T. Sistem operasi ini kemudian dikenal sebagai Berkeley UNIX.

Pada proses pengembangan berikutnya, tim BSD berhasil membuat suatu sistem file dengan performa cepat yang diberi nama UNIX File Sytem (UFS).

Perubahan dalam regulasi legal di Amerika Serikat antara tahun 1977 sampai dengan tahun 1984 telah membolehkan pihak AT&T untuk memberikan lisensi UNIX ke vendor lain sehingga pada tahun 1981 Microsoft meluncurkan XENIX yang merupakan UNIX hasil pengembangan tim Santa Cruz Operation (SCO).

Pada tahun 1982 AT&T mengembangkan UNIX System III dan System V di tahun 1983 untuk keperluan pasarnya sendiri.

Akibat kejadian-kejadian di atas maka pada pertengahan tahun 1980-an terdapat empat versi berbeda dari UNIX yaitu : Research Version, digunakan hanya di lingkungan internal AT&T, Berkeley Software Distribution (BSD) dari Berkeley, System V komersial dari AT&T dan XENIX yang tidak lagi diminati oleh Microsoft, yang dipasarkan oleh perusahaan yang telah mengembangkannya yaitu SCO.

Pada 1984, AT&T mulai memasarkan Unix dalam versi-versi baru dengan nama semacam System III, System V, dll. Pada saat yang sama, Ken Thompson, salah seorang pengembang Unix pindah ke UCB (University of California at Berkeley) dan mulai membuat modifikasi untuk Unix. Versi Berkeley buatan CSRG (Computer Systems Research Group) ini kemudian dinamai seperti 2BSD, 3BSD, dll. BSD adalah singkatan dari Berkeley Software Distribution.

Istilah Unix kini telah menjadi nama sebuah keluarga yang terdiri dari puluhan sistem operasi. Dewasa ini, pada dasarnya terdapat dua cabang keluarga Unix yang utama, yaitu keluarga System V buatan AT&T dan keluarga BSD. Sebuah pengembangan dari Unix BSD yaitu 4.4 BSD-Lite yang dikembangkan untuk plattform PC compatible inilah yang kemudian dikenal sebagai FreeBSD, yaitu versi gratis dari Unix BSD.

materi free bsd

FreeBSD adalah salah satu varian dari BSD yang tersedia secara bebas yang diturunkan dari UNIX AT&T lewat cabang Berkeley Software Distribution (BSD) yaitu sistem operasi 386BSD dan 4.4BSD. FreeBSD berjalan di atas sistem Intel x86 (IA-32) (termasuk Microsoft Xbox[1]), DEC Alpha, Sun UltraSPARC, IA-64, AMD64, PowerPC dan arsitektur NEC PC-98. Dukungan untuk arsitektur ARM dan MIPS sedang dalam pengembangan. BSD adalah singkatan dari Berkeley Software Distribution yang merupakan implementasi versi Berkeley dari system UNIX. BSD pertama kali dibangun dan dikembangkan oleh Computer System Research Group (CSRG) di University of California at Berkeley (UCB), BSD pertama kali keluar pada akhir 1977 sebagai paket tambahan dan patch dari AT&T UNIX version 6, yang mana waktu itu beroperasi pada mesin PDP-11 minicomputer. BSD dibuat, dikembangkan, dan digunakan secara BEBAS sebagai perlawanan terhadap lisensi UNIX yang dimiliki oleh AT&T dan oleh karena itu BSD mempunyai lisensi tersendiri yang memungkinkan setiap orang bebas melakukan pengembangan, dan menggunakan source code BSD.





Dalam banyak hal, BSD sama seperti Linux, tetapi juga memiliki beberapa perbedaan yang sangat penting. Salah satunya yang paling terlihat yaitu dalam hal sistem integrasi, yaitu proses dan hasil proses dari kedua system operasi ini berbeda. Setiap distribusi BSD adalah sebuah proyek tunggal. Sedangkan distribusi Linux dengan kata lain adalah mengkombinasikan beberapa proyek, dan banyak diantaranya tidak spesifik pada proyek Linux itu sendiri. Ada sebuah proyek pembangunan kernel yang dipimpin oleh Linus Torvalds, ada proyek pembangunan dan pengembangan library C, namun ada juga proyek yang tidak berhubungan dengan Linux seperti GNU yang menyediakan berbagai variasi tool, dan lain-lain.





Banyak diantara software yang secara tipikal berkaitan dengan system Linux, tapi ternyata tidak spesifik dibuat khusus untuk Linux saja, tapi juga untuk system Unix yang lain dan salah satunya yaitu BSD. BSD memiliki ports dan packages yang diperkenalkan pertama kali di FreeBSD , yang kemudian diadaptasi oleh NetBSD dan OpenBSD . Aplikasi pada linux menggunakan tool untuk memaket aplikasi dalam bentuk rpm,deb,tgz,dan lain lain. Berbeda dengan BSD, BSD tidak membuat sebuah tool seperti rpm(1) untuk membangun sebuah port, melainkan dengan sebuah infrastuktur berbasis make(1). Sebuah Makefile adalah kunci utama sebuah port, ada sangat banyak variable dalam sebuah makefile yang memungkinkan melakukan tindakan build dengan lebih cermat dan pada umumnya terdapat 2000 sampai 3000 baris dalam sebuah makefile, oleh karena itu dalam lingkungan BSD, makefile tersebut disertakan dalam file bsd.port.mk, sedangkan Makefile yang ada pada port hanya berisi variable yang ingin disertakan menjadi sebuah package.





Seperti operating system lainnya, untuk system administrasi BSD memiliki gaya/style tersendiri. BSD tidak menyediakan sebuah tool administrasi seperti SMIT pada AIX, SAM pada HP-UX, atau YaST pada SuSE . Konfigurasi dari system ditanggani dengan mengedit file teks dalam direktori /etc, dan ada banyak konfigurasi pada saat startup dikumpulkan pada sebuah file /etc/rc.conf.





Dalam File system, BSD memilih partisi asli untuk disk adalah FFS (Berkeley Fast File System), yang mendukung filesystem sampai dengan 16TB, tergantung dengan sejumlah parameter, file dapat menjadi beberapa terabytes. 64-bit file offset, seperti contoh file-file yang lebih besar dari 2GB, dalam platform 32-bit yang didukung 4.4BSD. BSD FFS dan Linux ext2fs pada umumnya serupa, tidak heran mengingat konsep ext2fs didesain dengan ffs sebagai pertimbangan. FFS diperkenalkan sebagai implementasi modern UNIX file system, yang lebih memberikan banyak pilihan dimana setting sebuah file dapat dihapus, tidak dapat diedit, dan lain-lain. Beberapa pilihan tersebut juga tersedia pada Linux ext2fs.

membuat router free bsd

Membuat Router di FreeBSD 6.1

Membuat Router di FreeBSD 6.1

Semua orang sudah pasti tahu bahwa yang namanya Router adalah perangkat yang berguna untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer yang berbeda baik kelas IP Address maupun subnet.

Router yang akan kita buat ini nantinya akan kita fungsikan sebagai server gateway pada LAN (Local Area Network) kita. Melalui gateway inilah komputer-komputer yang ada pada LAN kita bisa terhubung ke Internet, sehingga bisa melakukan browsing, chatting, download, dll.

FreeBSD (http://www.freebsd.org) adalah OS (Operasional-System) gratisan dan OpenSource dimana kita boleh memodifikasi sistem dan meng-copy CD-nya sesuka kita tanpa melanggar hak cipta (Undang-undang HAKI). Meskipun gratisan OS ini sangat terkenal akan kecanggihan dan ketangguhannya dibandingkan OS lain. Sejumlah server besar sekelas Yahoo.com, Google.com, irc.dal.net, diketahui memakai OS ini pada mesin utamanya karena kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena itu penulis menggunakan FreeBSD pada praktikum kali ini supaya router kita dapat diandalkan.

Saya asumsikan Freebsd 6.1 sudah terinstall dengan benar. Bagi anda yang belum pernah meng-install Freebsd silahkan membaca handbooknya (http://www.freebsd.org/handbook). Untuk selanjutnya mari kita ikuti langkah-langkah berikut ini:
Konfigurasi Kernel:
Login sebagai root, sehingga akan muncul prompt # (tanda pagar).
Kemudian masuk ke direktory kernelnya dgn mengetik perintah seperti dibawah ini:
# cd /usr/src/sys/i386/conf
kernel aslinya adalah file yang bernama GENERIC. untuk menghindari resiko yang fatal sebaiknya kernel kita copy saja dulu.
copylah kernel asli menjadi JARDIKNAS dengan perintah ini:
#cp GENERIC JARDIKNAS
Edit file JARDIKNAS:
#ee JARDIKNAS
editlah konfigurasi sehingga seperti contoh ini:
# Praktikum FreeBSD
machine i386
cpu i486_CPU
cpu i586_CPU
cpu i686_CPU
ident JARDIKNAS # JARDIKNAS adl contoh kernel yg kita buat.


. . . dan seterusnya.
Tambahkan opsi dibawah ini ke dalam script kernel anda:
options IPDIVERT
options IPFIREWALL # driver untuk ipfw
options IPFIREWALL_VERBOSE
options IPFIREWALL_VERBOSE_LIMIT=10 # utk mencegah syslog flooding
options IPFIREWALL_DEFAULT_TO_ACCEPT
options IPFIREWALL_FORWARD
options IPSTEALTH # biar tersembunyi (webserver jgn pakai ini)
options DUMMYNET # tool utk shaper bandwidth.
options HZ=1000 # 1000 = 1ms, utk natd dan shaping
setelah edit tekan tombol [Esc] untuk keluar, dan pilih menu [save] untuk menyimpan. Langkah
selanjutnya adalah mengkompel kernel;
# config JARDIKNAS
# cd ../compile/JARDIKNAS
# make depend && make && make install && reboot
tunggulah karena proses compile kernel sedang berlangsung lama sesuai dengan prosesor yang
anda miliki.

Konfigurasi IP Address:
sebelum anda lakukan setting ini, tanyakan milik anda, mulai dari IP Public, subnet, gateway lengkap
dengan DNS nya kepada ISP anda. kemudian lanjutkan dgn perintah ini:
# ee /etc/rc.conf
hostname=”ns1.jardiknas.net”
ifconfig_rl0=”inet 202.34.0.2 netmask 255.255.255.240″ # ke internet
ifconfig_rl1=”inet 192.168.0.1 netmask 255.255.255.0″ # ke LAN
defaultrouter=”202.34.0.1″
kemudian simpan, lanjutkan ke setting DNS.
Setting DNS:
# ee /etc/resolve.conf
Domain jardiknas.org
nameserver 118.98.224.2
nameserver 118.98.224.3

Setting Firewall, Natd, dan service-service lainnya:
# ee /etc/defaults/rc.conf
selanjutnya akan muncul spt dibawah ini:
defaultrouter =”YES”
gateway_enable = “YES”
sshd_enable =”YES” # agar bisa remote dgn putty
firewall_enable =”YES” # sebagai filter
firewall_type =”OPEN”
natd_enable =”YES”
natd_interface =”rl0″ # lan card yg disambung ke IP Public / internet.
sendmail semuanya yang “YES” diganti “NO” untuk men-disable service sendmail.
simpan konfigurasi ini, kemudian reboot komputer:
# reboot
sejauh ini fungsi router standart sudah selesai, akan tetapi jika anda ingin menambah konfigurasi
lanjutkan saja tahab berikut:

Mengaktifkan ftp, ssh,telnet, dll:
# ee /etc/inetd.conf
ftp tcp nowait # hapus tanda pagar di depan teks ftp
ssh tcp nowait # hapus tanda pagar di depan teks ssh
telnet tcp nowait # hapus tanda pagar di depan teks telnet

Mengganti Port ssh:
# ee /etc/ssh/sshd_config
~
#VersionAddendum FreeBSD-20050903 ~
Port 22 # hilangkan tanda pagar didepan teks port dan angka 22 boleh anda ganti
ke 2222/7575 sesuai dengan selera anda.

Mempercepat delay booting freebsd:
# ee /boot/defaults/loader.conf
~
#autoboot_delay=”10″ # hilangkan tanda pagarnya dan ganti angka 10 sesuai dengan
keinginan anda (misal: 1)

Me remote router dari komputer workstation.
Login dari konsole pakai ssh di linux dan unix:
# ssh -p 22 mico@192.168.0.1
Login dari ms. windows pake putty.exe cvsup.id.freebsd.org # update kernel dari server indonesia.
# reboot
lanjutkan dgn perintah ini:
# cvsup -g -L 2 /etc/stable-supfile
# ee /etc/make.conf
KERNCONF=JARDIKNAS
# cd /usr/src/
# make buildworld
# make buildkernel
# make installkernel
# reboot
-=selesai=-

MATERI LINUX

Belajar Linux kita kali ini akan membahas Perintah Dasar Berbasis Teks (Bash Script) di Terminal linux . Tutorial Linux seperti ini sangat dibutuhkan bagi kita yang ingin lebih mendalami Linux. walapun saat ini perintah2 berbasis teks di Linux sudah banyak yang memiliki GUI (Graphical User Interface) sehingga lebih memudahkan user linux pemula namun pada beberapa perintah dasar linux, akan lebih efisien dan cepat jika tetap menggunakan perintah teks mode. Inilah beberapa Perintah Dasar Berbasis Teks (Bash Script) di Linux Terminal yang akan kita bahas pada tutorial belajar linux ini.

FILE SYSTEM LINUX

Struktur filesystem Linux adalah berbentuk tree, dengan “pusat”-nya adalah root (akar) yang dilambangkan dengan tanda “/” (slash).

Contoh struktur direktori pada Linux dapat digambarkan sebagai berikut:

PERINTAH - PERINTAH DASAR LINUX

Sintaks

Secara umum perintah pada Linux memiliki sintaks sebagai berikut :

perintah [option….] [argumen….]

Ø option adalah pilihan untuk mendapatkan hasil tertentu

Ø argumen adalah sesuatu yang akan diproses, misalnya file atau direktori

CATATAN :

Perintah dalam Linux adalah Case Sensitive yang berbeda dengan DOS Command. Pada DOS Command perintah ‘dir’ sama dengan ‘DIR’, tetapi pada linux ‘ls’ tidak sama dengan ‘LS’ atau ‘Ls’.

1. Perintah ls (list directory)

Perintah ini akan menampilkan isi sebuah direktori.

Bila Anda ketikkan :

# ls

maka akan ditampilkan isi direktori di mana Anda berada (working directory).

Perintah :

# ls /home/adjie

akan menampilkan isi direktori /home/adjie

option yang dapat digunakan antara lain

-a menampilkan semua file termasuk yang beratribut hidden, yaitu file atau direktori yang berawalan tanda titik (.)

-l menampilkan file dan direktori dalam tampilan yang lengkap, termasuk nama file, ukuran, tanggal modifikasi, owner, group dan atributnya.

2. Perintah cd (Change Directory)

Perintah ini untuk berpindah direktori.

Perintah :

# cd

akan membawa ke home directory Anda.

Perintah :

# cd /home/meong

akan membawa Anda ke direktori /home/meong.

Bila terdapat susunan direktori berikut : /usr/src/linux/arch

dan Anda sedang berada di direktori /usr/src/linux, maka bila Anda hendak masuk ke direktori arch, maka ketikkan :

# cd arch

sedangkan jika Anda ingin naik satu tingkat lebih atas maka ketikkan :

# cd ..

2. Perintah pwd (Print Working Directory)

Perintah ini digunakan untuk melihat di direktori mana Anda sekarang berada.

Perintahnya :

# pwd

3. Perintah more

Perintah more dapat Anda gunakan untuk melihat isi suatu file teks dengan layar perlayar, Artinya jika file Anda tampilkan ukurannya lebih dari suatu layar, maka more akan menghentikan tampilannya saat isi file telah mencapai satu layar. Anda dapat menlanjutkan ke tampilan berikutnya dengan menekan tombol [SPACEBAR], melihat baris berikutnya dengan tombol [enter], melihat baris sebelumnya dengan tombol b, atau keluar dari tampilan more dengan tombol q. Misalnya:

# more /etc/namedb/itb.com.bak

akan menampilkan isi file /etc/namedb/itb.com.bak layar per layar.

Indikator (15%) di baris paling bawah manandai posisi (dalam persen) dari seluruh isi file (yaitu file itb.com.bak) yang sekarang sedang ditampilkan.

4. Perintah cat

Perintah ini digunakan untuk menampilkan isi file ke layar tanpa fasilitas tampilan layar per layar. Biasanya digunakan bersamaan dengan pipeline atau redirection.

Misalnya, untuk melihat dan menampilkan isi file /etc/passwd dan /etc/group, gunakan perintah:

# cat /etc/passwd /etc/group

5. Perintah rm

Perintah ini digunakan untuk menghapus direktori atau file. Misalnya:

# rm data.txt

akan menghapus file data1.txt yang terletak pada direktori tempat Anda berada sekarang, asalkan Anda memiliki hak untuk itu.

Perintah berikut akan menghapus file data.txt yang terletak pada direktori /usr/data, asalkan Anda memiliki hak untuk itu.

# rm /usr/data/data2.txt

Perintah berikut akan menghapus direktori data, yang terletak pada direktori /usr, beserta seluruh isinya.

# rm –r /usr/data

6. Perintah mkdir

Perintah ini digunakan untuk membuat direktori. Misalnya:

# mkdir data

akan membuat direktori data pada current directory. Perintah berikut akan membuat direktori januari pada direktori /usr/data, asal direktori data telah terdapat pada direktori /usr.

# mkdir /usr/data/ januari

Jika direktori data belum terdapat pada direktori /usr, Anda dapat menggunakan perintah berikut yang akan secar otomatis membuat semua direktori yang diperlukan dalam rangka membuat direktori januari.

# mkdir –p /usr/data/januari

Perintah berikut akan secara otomatis membuat direktori januari, februari, dan maret secara sekaligus pada current directory.

# mkdir januari februari maret

7. Pipeline

Pada UNIX dan Linux, hasil keluaran suatu proses program dapat diberikan sebagai input pada proses lainnya. Misalnya, jika Anda menampilkan isi direktori /etc dengan ls –1, maka hasil tampilannya akan sangat banyak dan Anda tidak sempat membaca nama file yang paling atas. Sementara itu, Anda telah mengenal perintah more, yang dapat digunakan untuk menampilkan sesuatu layar perlayar.

Dengan pipeline, Anda dapat memberikan keluaran perintah ls-1 sebagai masukan perintah more. Caranya adalah sebagai berikut:

# ls –1 /etc | more

Tanda vertical bar (|) adalah tanda yang digunakan untuk pipeline. Penggunaan pipeline pada perintah- perintah Linux tidak terbatas. Perhatikan lagi contoh berikut:

# ls /etc | sort | more

Program sort adalah program yang akan mensortir inputnya dan menampilkan hasilnya ke layar monitor.

FILTER

Dengan menggunakan pipeline, Anda dapat melakukan filter, atau penyaringan hasil proses suatu program untuk ditampilkan sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Misalnya tampilan layar per layar (dengan pipeline ke more) atau tampilan tersortir (dengan pipeline ke sort).

Ada banyak perintah Linux dan Unix lainnya yang dapat Anda gunakan untuk melakukan penyaringan ini. Beberapa diantaranya adalah:

1. Perintah grep

Perintah grep digunakan untuk menyaring masukannya dan menampilkan baris-baris yang hanya mengandung pola yang Anda tentukan. Pola ini disebut reguler expression.

Misalnya, pada Linux terdapat perintah w yang digunakan untuk mengetahui siapa saja yang sedang login pada komputer Anda.

Untuk mengetahui siapa saja yang telah login sejak malam dan sore hari, Anda dapat menyaring tampilan perintah w sehingga hanya menampilkan baris-baris yang mengandung karakter “PM”

# w –h I grep PM

Catatan: Option –h akan menghilangkan header tampilan perintah w

Perintah grep dapat juga digunakan tanpa pipeline, yaitu mengambil inputnya langsung dari file. Misalnya, pada UNIX dan Linux terdapat file /etc/passwd yang berisi database user account yang terdapat pada komputer Anda. Jika Anda hendak melihat baris-baris pada file /etc/passwd yang mengandung kata dan (artinya Anda hendak mengetahui user account di komputer Anda yang namanya namanya mengandung kata dan, misalnya daniel, dani, buldan, dan sebagainya ), gunakan perintah:

# grep dan /etc/passwd

2. Perintah wc

Perintah wc dapat Anda gunakan untuk menghitung jumlah baris, kata, dan karakter dari baris-baris masukan yang diberikan kepadanya. Untuk mengetahui berapa baris, gunakan option –1, untuk mengetahui berapa kata, digunakan option –w, dan untuk mengetahui berapa karakter, gunakan option –c. Jika salah satu option itu tidak Anda gunakan, maka tampilannya adalah jumlah baris, jumlah kata, dan jumlah karakter.

Misalnya jika Anda ingin mengetahui berapa jumlah file yang ada pada direktori /etc, maka ketikkan perintah:

# ls /etc I wc –1

Hasilnya adalah :

84 753 4908

Artinya bahwa hasil tampilan isi direktori /etc terdiri dari 84 baris (file dan direktori), 753 kata, dan 4908 karakter. Perhatikan bahwa perintah ls umumnya manampilkan hasilnya dalam bentuk beberapa kolom, namun jika Anda menggunakan pipeline, ls secara otomatis mengubah tampilannya menjadi satu kolom.

Perintah wc dapat juga digunakan tanpa pipeline, yaitu mengambil inputnya langsung dari file.

Jika Anda jalankan perintah:

# wc data.txt

maka hasilnya adalah

3 15 104 data

yang artinya adalah bahewa file data.txt terdiri atas tiga baris, 15 kata, dan 104 karakter.

3. Perintah sort

Perintah sort digunakan untuk mensortir masukannya berdasarkan urutan nomor ASCII dari karakter. Misalnya Anda memiliki file kelas1.txt yang isinya sebagai berikut:

Badu

Zulkifli

Yulizir

Yudi

Ade

Maka untuk menampilkan file itu dengan urutan yang beraturan, gunakan perintah

# sort kelas1.txt

Misalnya Anda memiliki lagi file kelas2.txt yang isinya sebagai berikut:

Budi

Gama

Asep

Mukhlis

Maka untuk mencetak di printer kedua file yang Anda miliki itu dengan urutan berdasarkan abjad, gunakan perintah:

# cat kelas1.txt kelas2.txt | sort |lpr

Catatan: Perintah lpr adalah perintah untuk mencetak inputnya ke langsung printer.

4. Perintah cut

Perintah cut digunakan untuk mengambil kolom tertentu dari baris-baris masukannya, yang ditentukan pada option –c. Misalnya Anda ingin memproses hasil perintah who yang menampilkan informasi user yang sedang login suatu saat.

Seperti terlihat, nama user ditampilkan pada kolom 1-8, dan untuk mengambil kolom ini saja, Anda dapat menggunakan:

# who | cut -c1-8

Hasilnya adalah

Daniel

train-01

train-02

Catatan: Istilah kolom yang dimaksud di sini adalah kolom-kolom karakter yang terdapat pada layar monitor atau terminal Anda, biasanya maksimal 80 kolom.

Lihat pada manual (man cut) untuk cara penggunaan perintah ini secara lebih detail.

Perintah uniq

Perintah uniq digunakan untuk menghilangkan baris-baris berurutan yang mengalami duplikasi, biasanya digabungkan dalam pipeline dengan sort. Misalnya jika Anda memiliki file kelas.txt dengan isi:

Bambang

Badu

Budi

Ade

Bambang

Ade

Maka untuk menghilangkan baris-baris yang mengalami duplikasi, gunakan perintah:

# cat kelas.txt |sort |

uniq

Catatan : Lihat pada manual (man uniq) untuk cara penggunaan perintah ini secara lebih detail.

Reguler expression

Reguler expression adalah cara untuk menentukan sebuah pola karakter untuk pencarian dan pemfilteran. Dengan reguler expression, Anda tidak harus menentukan pola karakter yang eksak, misalnya pada perintah grep, untuk mencari baris-baris yang mengandung kata dan, Anda tinggal menggunakan grep. Namun bagaimana jika Anda ingin mencari baris-baris yang mengandung kata yang dimulai dengan karakter H, diikuti dengan sembarang karakter, lalu diakhiri dengan karakter n? Disinilah dibutuhkan reguler expression.

Untuk menggunakan reguler expression, Anda harus mengenal karakter-karakter khusus yang memiliki arti tersendiri jika digunakan didalam pola reguler expression.

Akses Floppy, Harddisk dan CDROM

Membaca isi disket

Untuk dapat membuka dan mengakses disket, terlebih dahulu dilakukan proses mounting terhadap device file ke sebuah direktori di bawah root direktori.

Misalnya :

# mount /dev/fd0 /mnt/floppy

(catatan : direktori /mnt/floppy harus sudah ada, bila belum buatlah dengan mkdir)

Setelah itu jika kita akan mengakses floppy tersebut, kita melakukannya lewat direktori /mnt/floppy

Untuk melihat isi disket kita tuliskan :

#ls /mnt/floppy

Untuk mengkopi file meong.txt ke direktori /home/adjie, ketikkan :

#cp /mnt/floppy/meong.txt /home/adjie

Untuk disket yang diformat dalam lingkungan DOS atau Windows (FAT12), maka perlu disertakan option jenis filessistem yang digunakan disket, yaitu –t msdos.

#mount –t msdos /dev/fd0 /mnt/floppy

Jika hendak mengganti disket Anda harus meng-unmount disket yang lama dengan :

#umount /mnt/floppy

Keluarkan disket lama,masukkan disket baru dan mount lagi.

Membaca isi CDROM

Sama halnya dengan disket untuk membaca CDROM, terlebih dahulu harus dilakukan proses mount.

# mount /dev/cdrom /mnt/cdrom

Membaca isi partisi DOS dan Windows

Bila harddisk Anda memiliki partisi DOS atau Windows, maka untuk membacanya harus dilakukan juga proses mounting.

Misal partisi itu adalah hda3, dan jenis partisi DOS, maka kita ketikkan :

#mount –t msdos /dev/hda3 /mnt/harddisk

(asumsi sebelumnya sudah dibuta direktori /mnt/harddisk)

Bila partisi itu berformat Windows maka option yang digunakan adalah –t vfat, jadi kita ketikkan :

# mount –t vfat /dev/hda3 /mnt/harddisk

Bila partisi itu berformat Windows NT (NTFS=NT File System) maka option yang digunakan adalah –t vfat, jadi kita ketikkan :

# mount –t vfat /dev/hda3 /mnt/harddisk

Jumat, 15 Januari 2010

open source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.

Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.